• Who Am I

    Cari

    Selasa, 11 November 2014

    Galau Karena Sepeda

    Pagi itu saya sedang tertidur dengan pulasnya, tiba-tiba saya dikagetkan oleh sebuah HP yang berbunyi. Sayapun bergegas bangun dan melihat HP, ternyata yang menelpon adalah adik saya, dia minta tolong agar segera diisikan pulsa. Sayapun langsung bangun dan segera mencarikannya pulsa.

    Jarak antara Konter pulsa dan kos lumayan jauh, jadi harus menggunakan kendaraan (bukannya nggak mau jalan kaki, tapi pulsanya di perlukan segera). Jadi saya berniat untuk meminjam kendaraan teman. Saat itu posisi teman saya sedang tidur, jadi sayapun membangunkannya.

    "Ko bangun Ko ... Udah pagi ee, bangun Eko," Namun teman saya tak kunjung bangun juga. Saya melihat sebuah sepeda terparkir di depan kos. Sepeda itu punya teman kos, Mas Hafis namanya. Lalu sayapun mengambil sepeda itu dan menggunakannya untuk membeli pulsa.

    Sesampainya di konter pulsa

    "Assalamualaikum, mau beli pulsa pak" kata saya.

    Bapaknyapun menjawab "Walaikumsalam, pulsa yang berapa de ?.

    "Yang 5 ribu pak" kata saya. Dan sayapun menyebutkan nomornya. Lalu aku balik ke kos. Anehnya, saya nggak bertanya sama bapaknya, apakah pulsa itu sudah masuk atau belum (Ceroboh aku -_-).

    Setelah sampai kos, saya menghubungi adik saya, bertanya apakah pulsanya sudah masuk atau belum. Namun adik saya mengatakan kalau pulsanya belum masuk. Lalu sayapun mengambil sepeda dan segera pergi ke konter pulsa yang tadi. Namun di tengah perjalanan menuju konter, tiba-tiba sepedanya nggak bisa di pedal. Saya bingung dan ketakutan jika sepedannya rusak. Sayapun berhenti sejenak mencoba untuk memperbaiki sepeda itu, namun sepeda itu tak kunjung membaik juga.

    Jalan satu-satunya adalah membawa sepeda itu di bengkel agar diperbaiki. Namun tak ada bengkel yang buka sepagi ini (saat itu waktu menunjukan pukul 6.15). Sayapun memutuskan untuk balik ke kos dengan mendorong sepeda yang telah rusak tadi.

    Sesampainya di kos, saya melihat pintu kamar mas Hafis masih tertutup. Sayapun membangunkan temanku si Eko, aku gedor pintunya kuat-kuat samapi ia terbangun. Dan syukurnya iapun terbangun, saya meminta tolong sama dia agar menemani aku mencari bengkel yang buka agar segera memperbaiki sepeda mas Hafis. Namun si Eko malah mengejek.

    Beberapa waktu kemudian datang teman saya, Polan namanya. Saya berpikir keberuntungan berpihak kepada saya. Polan sangat tahu-menahu cara memperbaiki sepeda. Sayapun meminta tolong kepada dia untuk memperbaiki sepeda yang rusak tadi. Dan syukur alhamdulillah, sepeda tadi akhirnya  bisa diperbaiki. Sungguh senang hati melihat sepeda itu dalam keadaan  baik-baik saja sekarang.

    Sayapun tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah, karena telah mengirimkan seseorang yang dapat menolong saya yang sedang dalam kesusahan. Memang benar, jikalau kita membantu seseorang dengan ikhlas pasti Allah akan menolong kita. Dan Allah senantiasa menolong hambanya yang selalu menaatinya.

    2 komentar:

    Fashion

    Technology

    Travel